Nah kali ini saya akan membahas sedikit tentang pembuatan bioetanol yang diekstrak dari tapai beras ketan putih. pasti kalian sudah tahu kan apa itu tapai? Ternyata segala produk makanan berfermentasi dapat digunakan sebagai sumber dari etanol alami dan ditambah lagi, etanol yang dihasilkan ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. So, yuk kita sedikit review mengenai bioetanol yang sedan hangat-hangatnya untuk dibicarakan.
LATAR BELAKANG
Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel. Produksi etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun 2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat dari 3.7% menjadi 5.4%. Pada tahun 2010, produksi etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar galon AS (86,9 miliar liter), dengan Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau 57,5% dari total produksi dunia. Etanol mempunyai nilai "ekuivalensi galon bensin" sebesar 1.500 galon AS.
Etanol digunakan secara luas di Brasil dan Amerika Serikat. Kedua negara ini memproduksi 88% dari seluruh jumlah bahan bakar etanol yang diproduksi di dunia. Kebanyakan mobil-mobil yang beredar di Amerika Serikat saat ini dapat menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol sampai 10%, dan penggunaan bensin etanol 10% malah diwajibkan di beberapa kota dan negara bagian AS. Sejak tahun 1976, pemerintah Brasil telah mewajibkan penggunaan bensin yang dicampur dengan etanol, dan sejak tahun 2007, campuran yang legal adalah berkisar 25% etanol dan 75% bensin (E25). Di bulan Desember 2010 Brasil sudah mempunyai 12 juta kendaraan dan truk ringan bahan bakar fleksibel dan lebih dari 500 ribu sepeda motor yang dapat menggunakan bahan bakar etanol murni (E100).
Bioethanol adalah salah satu bentuk energi terbaharui yang dapat diproduksi dari tumbuhan. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, misalnya tebu, kentang, singkong, dan jagung. Telah muncul perdebatan, apakah bioetanol ini nantinya akan menggantikan bensin yang ada saat ini. Kekhawatiran mengenai produksi dan adanya kemungkinan naiknya harga makanan yang disebabkan karena dibutuhkan lahan yang sangat besar, ditambah lagi energi dan polusi yang dihasilkan dari keseluruhan produksi etanol, terutama tanaman jagung. Pengembangan terbaru dengan munculnya komersialisasi dan produksi etanol selulosa mungkin dapat memecahkan sedikit masalah.
Etanol selulosa menawarkan prospek yang menjanjikan karena serat selulosa, komponen utama pada dinding sel di semua tumbuhan, dapat digunakan untuk memproduksi etanol. Menurut Badan Energi Internasional etanol selulosa dapat menyumbangkan perannya lebih besar pada masa mendatang.
Nah, setelah kita melihat pendahuluan di atas, pasti sudah terbayang mengenai hebatnya kemampuan bioetanol apabila digunakan dan dikembangkan secara serius maupun simultan sehingga penggunaan bahan bakar fosil pada saat ini dapat dikonversi dengan penggunaan bioetanol, khususnya pembuatannya dari bahan baku tapai. Namun ingat, sebelum memperoleh bioetanol tentu saja ada tahapan proses yang harus dilakukan yaitu membuat tapai ketan melalui proses fermentasi kemudian proses pemurnian bioetanol dari tapai ketan/produk makanan lain berbasis fermentasi. nah biar tidak bertele-tele, yuk kita coba intip salah satu cara membuat tapai berbahan dasar beras ketan putih pada uraian berikut ini.
Cara Membuat Tapai Ketan Putih
Tape ketan putih adalah salah satu makanan tradisional indonesia. Pembuatan tape ini melalui proses fermentasi tape ketan oleh jamur Saccharomyces Cerivisiae yang mengubah karbohidrat fruktosa dan glukosa menjadi alkohol dan karbondioksida. Selain itu juga terdapat jamur mikroorganisme yang mengubah pati menjadi glukosa yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera.
Alat Bahan dan resep tape ketan putih :
- 1 buah Pengukus Nasi atau langseng
- 1 buah Cukil Kayu
- 1 buah toples
- 1 liter Beras Ketan Putih
- 5 gram Ragi Tape yang dihaluskan
- Daun Pisang untuk pambungkus
Cara Membuat Tape Ketan Putih :
- Beras Ketan Putih sebanyak 500 gram dicuci bersih
- Rendam Beras Ketan Putih selama 12 jam
- Bilas lagi Beras Ketan Putih dengan air beberapa kali hingga bersih
- Kemudian Kukus Beras Ketan Putih sampai matang
- Setelah matang diletakkan di atas tampah atau baskom kemudian didinginkan
- Setelah dingin kemudian dicampur ragi dan diaduk sampai rata
- Bungkus menggunakan daun pisang yang telah disiapkan
- Selanjutnya simpan selama 2 sampai 3 hari untuk proses fermentasi
- Untuk takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh dari pengalaman
- Apabila kebanyakan ragi akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan tape terasa pengar
- Apabila terlalu sedikit menyebabkan tape tidak manis dan terasa keras
- Jenis ragi yang digunakan dapat menentukan juga kualitas tape ketan yang dihasilkan
So, jika sobat sudah berhasil membuat tapai ketan putih, jangan lupa ya untuk "memblender" si tapai ini agar lebih halus dan lebih berair kemudian disimpan kembali dalam wadah tetutup selama kurang lebih 1 minggu. hal ini dilakukan agar memudahkan kita untuk memperoleh "air tapai"dari tapai yang sudah kita buat. Nah air tapai inilah yang akan kita murnikan sehingga diperoleh bioetanol dengan kadar semurni-murninya.
Nah sekarang yuk kita tengok mengenai cara-cara pemurnian air tapai yang ber-etanol ini.
Cara-cara Pemurnian Bioetanol
Distilasi
Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol). tTitik didih etanol murni adalah 78 derajat celcius sedangkan air adalah 100 derajat celcius (kondisi standar). dengan memanaskan larutan pada rentang suhu 78-100 derajat celcius akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95% volume. gambar berikut adalah review mengenai alat distilasinya.
Pemurnian Secara Fisika dan Kimia
Bioetanol dapat dimurnikan dengan dua cara, yaitu secara kimia dan fisika. Cara kimia adalah dengan menggunakan batu gamping, cocok diaplikasikan bagi produsen skala rumah tangga. selain caranya sederhana, biayanya pun relatif murah. Harga datu kilogram gamping Rp 35.000. Baty gamping sebelum digunakan ditumbuk halus agar penyerapan air lebih cepat. perbandingan pemakaian adalah 7 liter etanol memerlukan 2-3 kilogram batu gamping. Campuran didiamkan selama 24 jam sambil sesekali diaduk. selanjutnya campuran diuapkan dan diembunkan menjadi cair kembali sebagai etanol 99% atau lebih. Pemurnian secara fisika adalah menggunakan zeolitis sintetis. proses pemurnian ini menggunakan prinsip penyerapan permukaan. Zeolitis sintetis berbedadengan zeolit alam. pada zeolit alam, air yang sudah terserap secara perlahan akan dilepas kembali sedangkan zeolit sentetis air akan terikat kuat. Untuk memurnikan etanol sebaiknya menggunakan zeolit sintetis 3A (ukuran 3 Angstrom).
Nah itulah beberapa review singkat tentang pembuatan bioetanol. setelah saya melakukan praktikum pembuatannya nanti saya akan buat laporannya yah berhasil atau tidaknya saya memperoleh bioetanol dari tapai ketan yang saya buat hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar