LEMARI ASAM
Fungsi :menyimpan larutan yang bersifat asam
Lemari Asam ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu tombolnya.
Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan.Gunakan masker
dan sarung tangan ketika membukanya
Harga mulai 9,8juta
CORONG PISAH
Fungsi :memisahkan larutan dan gas
Ukuran corong pemisah : 50 ml – 3L
Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong dari atas dalam keadaan keran corong tertutup.
Goyangkan corong agar larutan tercampur. Balikkan corong dan buka kerannya agar gas
yang dihasilkan larutan tersebut keluar.
Tabung
reaksi
Tabung Reaksi dan Fungsi Tabung Reaksi. Tabung reaksi adalah sebuah tabung
yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat menahan perubahan
temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung reaksi ada yang dilengkapi
dengan tutup ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran tergantung
kebutuhan. Tabung reaksi disebut juga Test Tube atau Culture tube. Culture tube
adalah tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan untuk pembiakan
mikroorganisme dalam medium cair.
Fungsi
tabung reaksi antara lain adalah:
- Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
- Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
- Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair
Labu Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer, Fungsi dan cara menggunakannya. Erlenmeyer adalah
peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali di gunakan untuk analisa
dalam laboratorium. Bentuknya bulat dan berbentuk kerucut dibagian atasnya.
Disalah satu sisi, ada tanda untuk
menunjukkan ukuran volume isi, dan memiliki spot yang dapat diberi label
dengan pensil . leher dan mulut botol yang sempit pada erlenmeyer bertujuan
agar mudah di pegang, mengurangi penguapan dan dapat di tutup dengan mudah.
Sedangkan dasar permukaan yang rata membuatnya flexsible di letakan dimana
saja.
Fungsi dan kegunaan Erlenmeyer
antara lain adalah:
- Erlenmeyer berfungsi untuk mengukur dan mencampur bahan-bahan analisa,
- Erlenmeyer berfungsi utk menampung larutan, bahan padat ataupun cairan,
- Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan (melarutkan) bahan-bahan komposisi media,
- Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair,
- Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk melakukan titrasi bahan
Labu erlenmeyer Kebanyakan terbuat dari kaca borosilikat
sehingga mereka dapat dipanaskan di atas api atau di autoklaf. Ukuran yang
paling umum mungkin adalah termos erlenmeyer 250 ml dan 500 ml. Namun ada juga
Erlenmeyer yang berukuran 50 ml, 125 ml, dan 1000 ml. Biasanya erlenmeyer
tidak mempunyai tutup. Untuk penutup dapat menyegel mereka dengan plastik atau
gabus penyumbat. Namun ada juga Erlenmeyer yang khusus di buat dengan penutup
yang juga terbuat kaca.
Jenis - jenis pipet dan fungsinya
Setelah
sebelumnya kita sudah mengetahui fungsi dan kegunaan pipet pada laboratorium
sekarang kita akan mengetahui berbagai jenis pipet dan fungsinya masing-masing.
Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan panjang mirip dengan
sedotan. Terbuat pipet ukur dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran
dalam mililiter (ml). Secara umum Pipet berfungsi untuk memindahkan suatu
volume cairan dari satu tempat ke tempat yang lain. Pipet sangat beragam bentuk
dan kegunaanya. Berikut ini jenis-jenis pipet dan fungsinya.
Jenis-jenis Pipet dan fungsinya :
Berfungsi
untuk memindahkan sejumlah cairan. Pipet tersedia untuk berbagai jenis
penggunaan pipet dengan berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet dengan
ukuran volume 1 hingga 1000 μl dinamakan mikropipet (micropipettes), sedangkan
ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan makropipet (macropipettes).
Pipet Ukur
berfungsi untuk memindahkan larutan atau cairan ke dalam suatu wadah dengan
berbagai ukuran volume. Untuk ukuran volume pada Pipet ukur yang paling besar
adalah pipet ukur dengan volume 50ml.
Pipet ini mempunyai bentuk yang berbeda dengan pipet lainnya dengan
bentuk menggelembung ditengahnya .Bentuk yang menggelembung berfungsi
untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera
pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan
propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan
Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah
yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi
tetes.
Pipet buret berfungsi untuk
mengukur banyaknya cairan yang dikeluarkan saat titrasi
Gelas
kimia /gelas beker (beaker)
Gelas kimia
atau beker adalah
tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen
untuk analisis kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar sekunder
pada analisis titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 mL
sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian
tinggi (secara kuantitatif). Beker dapat terbuat dari kaca umumnya kaca
borosilikat ataupun dari plastik. Beker yang digunakan untuk menampung zat
kimia yang korosif seperti asam atau zat-zat lainnya yang sangat reaktif
biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.
Tersedia
berbagai ukuran gelas beker diantaranya: 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000
ml, dan 2000 ml. Fungsi dari gelas beker diantaranya adalah :
- Sebagai tempat mereaksikan bahan kimia
- Membuat larutan, untuk menempatkan larutan
- Menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta ataupun tepung
- Melarutkan bahan dan memanaskan bahan.
Labu ukur
Labu Ukur dan Fungsi Labu Ukur. Labu Ukur atau Volumetrik flask adalah sebuah alat laboratorium yang berbentuk bulat di bagian bawah dengan leher yang panjang. Bentuknya mirip buah labu yang bertangkai panjang. Labu ukur umumnya memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L.
Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium,
terkadang sebuah bahan yang akan dianalisa terlalu pekat dan perlu diencerkan
terlebih dahulu. Dan untk itu diperlukan wadah seperti labu ukur yang dapat
membantu kita melakukan pengenceran bahan tanpa perlu bersusah payah mencari
wadah yang tepat lengkap dengan skala ukurannya.
Fungsi utama labu ukur adalah untuk mengencerkan suatu
bahan. Banyak bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan yang pekat karena
inilah cara pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini
terlalu pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan. Proses
pengenceran melibatkan pencampuran suatu larutan pekat dengan pelarut tambahan
untuk memberikan volume akhir yang lebih besar. Selama proses ini, banyak mol
yang dalam larutan tetap, dan hanya volumenya yang bertambah.
Cara mengencerkan bahan dengan labu Ukur
Ada beberapa langkah dalam
mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:
- Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam labu ukur .
- Ditambahkan air suling.
- Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut
- Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
- Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.
DESIKATOR
Apa yang
kamu ketahui tentang desikator??
Ya
benar, Desikator atau eksikator adalah alat yang berupa panci bersusun dua yang bagian
bawahnya diisi bahan dengan bahan pengering ( bahan yang bisa menyerap
uap air), dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena
dilapisi Vaseline yang digunakan untuk
mencegah masuknya uap air kedalam eksikator. Bagian atas biasanya di gunakan
untuk menyimpan bahan yang sudah dikeringkan.
Dalam penggunaan laboratorium,
desikator yang paling umum adalah lingkaran, dan terbuatdari beratkaca. Biasanya ada sebuah platform dilepas di mana barang yang
akan disimpan. Para pengering, biasanya sebuah padat lain-inert seperti gel silika , mengisi ruang di bawah platform. Sebuah kran dapat dimasukkan untuk mengizinkan desikator yang akan
dievakuasi.Model tersebut biasanya dikenal sebagai desikator vakum. Ketika
vakum adalah untuk diterapkan, itu adalah praktek umum untuk berselang-salib
desikator vakum dengan pita, atau untuk menempatkan di belakang layar
untuk meminimalkan kerusakan atau cedera yang disebabkan oleh ledakan. Untuk mempertahankan segel baik, vakum minyak biasanya diterapkan pada flensa
Apakah kamu tau bahan pengering yang
digunakan dalam desikator???
Bahan pengering yang biasa digunakan
adalah silika gel. Silica Gel ini adalah mineral alami yang dimurnikan dan
diolah menjadi salah satu bentuk butiran atau manik-manik seperti kaca dengan bentuk yang sangat
berpori,yang memiliki ukuran pori rata-rata 2,4 nanometer dan memiliki afinitas
yang kuat untuk molekul air. silikanya itu di sintetis dari natrium silikat yang
dihasilkan melalui penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2). Sol ini mirip
agar – agar loh dia dapat didehidrasi sehingga berubah menjadi padatan atau
butiran mirip kaca yang bersifat tidak elastis. Sifat ini menjadikan silika gel
dimanfaatkan sebagai zat penyerap, pengering dan penopang katalis. Garam –
garam kobalt pun dapat diabsorpsi oleh gel ini.
Bagaimana kita mengetahui silika gel
yang masih menyerap air???
Silika gel yang
masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah
menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC
sampai warnanya kembali biru.
So , Apa sih fungsi desikator itu???
Desikator ini biasa digunakan sebagai tempat menyimpan
sampel yang harus bebas air, mengeringkan padatan, dan dapat juga digunakan
untuk melestarikan kelembaban-sensitif barang-barang seperti kertas kobalt klorida untuk penggunaan lain. Umumya desikator
ini digunakan untuk untuk melindungi
bahan kimia yang higroskopis atau yang bereaksi dengan air dari kelembaban . Seringkali semacam kelembaban indikator termasuk dalam desikator untuk
menunjukkan, dengan perubahan warna, tingkat kelembaban.
Indikator-indikator ini dalam bentuk colokan indikator atau kartu indikator. Misalnya
bahan kimia aktif kobalt klorida (COCl2).anhidrat kobalt kloridanya berwarna biru. Ketika obligasi
dengan dua molekul air, (COCl2• 2H2O),
ternyata ia berwarna ungu. Hasil hidrasi lebih lanjut dikompleks hexaaquacobalt
warnanya merah muda (II) klorida [Co (H2O)6]2+.Hal
ini juga memerlukan beberapa waktu untuk mencapai kelembaban rendah. Oleh
karena itu mereka tidak sesuai untuk menyimpan bahan kimia yang bereaksi cepat
atau hebat dengan kelembaban atmosfer seperti logam alkali. Sebuah glovebox atau Schlenk aparatus-jenis mungkin lebih cocok untuk
tujuan ini. Karena desikator ini kadang-kadang digunakan untuk menghilangkan
jejak air dari sampel yang hampir kering, namun apabila suatu desikator
sendiri tidak memuaskan, sampel dapat dikeringkan pada suhu tinggi menggunakan pistol Abderhalden mengering.
Kenapa bahan yang sudah dikeringkan
harus di simpan di Desikator padahalkan udah kering?
Eits janagan salah menyimpan bahan yang
sudah dikeringkan di desikator adalah untuk mempertahankan kelembaban bahan
yang peka terhadap pengaruh udara lembab. Jika benda yang dikeringkan terkena
lembab maka otomatis kadar air bahan meningkat lagi. Sehingga untuk
mengukur kadar air nya harus dikeringkan sekali lagi, kan jadi ngebuang-buang
waktu jadi kerja dua kali
Gimana sih cara ngegunainnya???
Dengan membuka
tutup desikator dengan menggesernya ke samping
lalu letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama. Kenapa ko harus
digeser??
Prinsip
kerja alat ini yaitu bahan diletakkan ke dalam rak bagian atas, dan silica gel
diletakkan di bagian bawah rak Bahan-bahan tersebut tidak akan bisa menyerap
uap air dari lingkungan.
Masalah
umum yang biasa ditemukan pada desikator??
- Tutup desikator sukar dibuka
- Zat pengering yang digunakan sudah berwarna ( jenuh )
So, solusi untuk mengatasinya???
- Untuk menghindari tutup desikator sukar dibuka, tutup desikator harus diolesi dengan vaselin. Dan pada saat membuka tutup desikator, tutup jangan diangkat, akan tetapi digeser-geserkan.
- Zat pengering yang terdapat dalam desikator merupakan silica gel atau CaCl2. Apabila zat ini sudah berwarna atau jenuh oleh uap air , zat ini harus dikeringkan kembali dengan cara dijemur di bawah matahari terik atau dikeringkan dalam oven (untuk CaCl2)
BOLA HISAP
Bola hisap adalah alat laboratorium yang berupa bola
bertangkai yang digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Bahan bola
ini terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction=S), mengambil udara (aspirate=A), dan mengosongkan (empty=E)
Bagaimana Cara Menggunakan Bola Isap?
- Hubungkan bola isap dengan pipet.
- Pencet/tekan huruf A pada bola isap dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, lalu jari tengah, manis, dan kelingking mengempeskan bola isap.
- Masukkan ujung pipet kedalam gelas kimia yang berisi larutan.
- Pencet/tekan huruf S pada bola isap dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, untuk menghisap larutan.
- Pencet/tekan huruf E pada bola isap dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, untuk mengeluarkan kembali larutan untuk dipindahkan ketempat lain.
Bagaimana
agar bola hisap dapat terus- menerus digunakan??
Dengan
cara larutan / cairan yang akan diambil tidak boleh menyentuh karet bola
hisapnya
Kawat nikrom/ kawat ose?? Apaan tuh??
Ohh, kawat nikom/ kawat ose
adalah kawat yang sering digunakan untuk menganalisis suatu unsur dengan
menggunakan metode uji nyala. Kawat nikrom ini merupakan kawat yang terbuat
dari nikel dan krom berdiameter 0.5 mm
dengan panjang 150 mm, tangkai
pemegangnya berupa gelas.
Untuk apa ya alat ini ada di
laboratorium???
Alat ini ada karena dia sangat
diperlukan untuk megnidentifikasi zat dengan cara uji nyala, hal ini disebabkan karena setiap zat
memberikan warna yang berbeda- beda mengambil bakteri dan menanam bakteri di media
tanam.
Trus gimana cara ngegunainnya??
Cara ngegunainnya gampang, kita cuma ngikutin
langkah-langkah dibawah aja:
- Bersihkan sebuah kawat dengan mencelupkannya ke dalam asam hidroklorat pekat( HCl) dikarenakan HCl dapat melarutkan zat-zat pengotor atau kontaminan yang masih melekat pada kawat nikromsehingga pengotor tersebut akan mudah menguap dari kawat, sehinggakawat benar-benar bersih.
- Panaskan pada Bunsen. Ulangi prosedur ini sampai kawat tidak menimbulkan warna pada nyala api Bunsen.
- Basahi kawat dengan asam dan kemudian celupkan ke dalam sedikit bubuk padatan yang akan diuji sehingga ada beberapa bubuk padatan yang menempel pada kawat tersebut.
- Bakar kawat pada nyala Bunsen.
- Ulangi prosedur dari awal jika warna nyala memudar,
Prinsip kerjanya juga sederhana ko : kita hanya melihat
perubahan warna nyala api., karena beberapa logam memberikan warna nyala yang
khas bila dibakar pada api oksidasi (api warna biru) ya… harus api wana biru.
Api biru? why??? Karena
Inilah warna-warna untuk setiap unsur:
Logam
|
Gambar hasil
|
Natrium
|
|
Kalium
|
|
Litium
|
|
Kalsium
|
|
Tembaga
|
|
antimon
|
metoda ini sebenernya metoda klasik tapi masih cukup akurat
untuk analisis kualitatif, setidaknya memberikan arah yang sangat jelas untuk
analisis logam.
Alat yang dipakai hanyalah Kawat nikrom (sebuah alloy
nikel-kromium) atau kawat platina, harus logam ini yang dipakai karena kedua
kawat tersebut tidak akan memberikan warna bila dibakar, dan harus hati-hati
dengan kawat ose, karena bentuknya yang agak mirip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar