Sabtu, 21 September 2013

PEMBUATAN ALAT DETILASI SEDERHANA



KIMIA ORGANIK
PEMBUATAN ALAT DESTILASI SEDERHANA
(Senin, 16 September 2013)




Dosen Pembimbing Praktikum :
Adi Riyadhi, Msi

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Bambang Veery                  (1112096000005)
Shofia Fithriani Sanusi    (1112096000007)
Shelviana                            (1112096000029)
Siska Permata Sari            (1112096000014)
Kimia 3 - A

PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013

TINJAUAN PUSTAKA
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
 Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling
Distilasi atau penyulingan  merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisaham dengan metode destilasi ini berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau berdasarkan tititk didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah.Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
Alat destilasi ini terdiri atas wadah air, labu distilasi, sambungan,termometer, kondensor , lubang aliran masuk air dingin, lubang aliran keluar air dingin, labu distilat, lubang udara, tempat keluarnya distilat,  penangas, wadah labu distilat

ALAT DAN BAHAN
·         pipa alumunium sepanjang 14 cm
·         kaleng berbentuk silindris dengan tinggi 15 cm
·         lem perekat
·         pipa/ selang air kecil 3x5
·         gelas pemanas sampel
·         tutup bekas nutrisari

CARA KERJA




http://www.ipb.ac.id/lombaartikel/pendaftaran/uploads/tpb/teknologi-dan energi/ Asep_ Sarifudin ,_G4409109, _alat_destilasi_sederhana-------.pdf


LAMPIRAN 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar