KIMIA ORGANIK
PEMBUATAN ALAT DESTILASI SEDERHANA
(Senin,
16 September 2013)
Dosen
Pembimbing Praktikum :
Adi
Riyadhi, Msi
Disusun
Oleh:
Kelompok
2
Bambang Veery (1112096000005)
Shofia Fithriani Sanusi (1112096000007)
Shelviana (1112096000029)
Siska Permata Sari (1112096000014)
Kimia 3
- A
PROGRAM
STUDI KIMIA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
TINJAUAN
PUSTAKA
Distilasi pertama kali ditemukan oleh
kimiawan Yunani
sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh
tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari
Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus
dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang
proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi pertama kali
ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi
pada pemisahan alkohol
menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini
menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead
dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan
(721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan
tentang uap anggur
yang dapat terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia
yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan
diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
Salah
satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah
menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi,
pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen
seperti oksigen
untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan
sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan
hasil fermentasi
untuk menghasilkan minuman suling
Distilasi atau penyulingan merupakan metode pemisahan untuk memperoleh
suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain
yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisaham dengan metode
destilasi ini berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau
berdasarkan tititk didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini
adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik
didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan
campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan.
Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung
pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah.Bahan hasil pada
proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Metode ini
termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu
putih, dan memurnikan air minum.
Alat destilasi
ini terdiri atas wadah air,
labu distilasi, sambungan,termometer, kondensor , lubang aliran
masuk air dingin, lubang aliran keluar air dingin, labu distilat, lubang
udara, tempat keluarnya distilat, penangas, wadah labu distilat
ALAT DAN BAHAN
·
pipa alumunium sepanjang 14 cm
·
kaleng berbentuk silindris dengan tinggi 15 cm
·
lem perekat
·
pipa/ selang air kecil 3x5
·
gelas pemanas sampel
·
tutup bekas nutrisari
CARA KERJA
http://www.ipb.ac.id/lombaartikel/pendaftaran/uploads/tpb/teknologi-dan
energi/ Asep_ Sarifudin ,_G4409109, _alat_destilasi_sederhana-------.pdf
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar